Kamis, 15 Oktober 2015

MAKALAH MUSUH ALAMI DAN HAMA PADA TANAMAN JAGUNG

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Jagung (Zea mays) merupakan salah satu komuditas utama yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat terutama di Indonesia.
Pengendalian hayati sebagai komponen utama Pengendalian Hama Terpadu pada dasarnya adalah pemanfaatan dan penggunaan musuh alami untuk mengendalikan populasi hama yang merugikan. Pengendalian hayati sangat dilatarbelakangi oleh berbagai pengetahuan dasar ekologi terutama teori tentang pengaturan populasi oleh pengendali alami dan keseimbangan ekosistem. Musuh alami yang terdiri atas parasitoid, predator dan patogen merupakan pengendali alami utama hama yang bekerja secara “terkait kepadatan populasi” sehingga tidak dapat dilepaskan dari kehidupan dan perkembangbiakan hama. Adanya populasi hama yang meningkat sehingga mengakibatkan kerugian ekonomi bagi petani disebabkan karena keadaan lingkungan yang kurang memberi kesempatan bagi musuh alami untuk menjalankan fungsi alaminya. Apabila musuh alami kita berikan kesempatan berfungsi antara lain dengan introduksi musuh alami, memperbanyak dan melepaskannya, serta mengurangi berbagai dampak negatif terhadap musuh alami, musuh alami dapat melaksanakan fungsinya dengan baik.
Agar tidak timbul kerancuan lebih dahulu perlu dibedakan pengertian tentang pengendalian hayati (biological control) dan pengendalian alami (natural control) yang seringkali dibicarakan bersama.
Pengendalian Hayati merupakan taktik pengelolaan hama yang dilakukan secara sengaja memanfaatkan atau memanipulasikan musuh alami untuk menurunkan atau mengendalikan populasi hama. De Bach tahun 1979 mendefinisikan Pengendalian Hayati sebagai pengaturan populasi organisme dengan musuh-musuh alami sehingga kepadatan populasi organisme tersebut berada di bawah rata-ratanya dibandingkan bila tanpa pengendalian. Pengendalian Alami merupakan proses pengendalian yang berjalan sendiri tanpa ada kesengajaan yang dilakukan oleh manusia. Pengendalian alami terjadi tidak hanya oleh karena bekerjanya musuh alami, tetapi juga oleh komponen ekosistem lainnya seperti makanan, dan cuaca.
Musuh alami dapat membantu manusia dalam menangani hama tanpa merusak lingkungan. Dengan adanya musuh alami atau predator rantai makanan dalanm lingkungan tersebut akan tetap terjaga.


1.2  Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah supaya Kita bisa mengetahui tentang jenis-jenis tanaman jagung. dan mengetahui musuh alami tanaman jagung.




BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Jenis-Jenis Jagung

1.    Jagung gigi kuda (Dent corn)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTlRG-g42iIuBGGah_6we4uDhn81ZSfn-mcuLqxg7PuradTa9L9w31EDZbJqmaLtxJMWny7mU8HT3ZPbS8BKdu0jl3icY9_TN2ZKglMKr0ni_RYsw4gP6eO9sKsjrHYMYyiNAn6hv1W7k/s200/gigi+kuda.jpg
 






Banyak terdapat di Amerika Serikat dan Meksiko Utara, kemudian di Eropa. sebagian besar  dijadikan makanan ternak. Di Indonesia  jenis jagung ini jarang ditanam karena tidak tahan tarhadap hama bubuk dan cocok untuk dibuat tepung jagung 
Ciri khas biji jagung kuda adalah adanya lekukan dibagian tengah atau atau bagian atas biji, batangnya tingi dan panjang  tumbuhnya tegap dan umurnya lama .Setiap batang tumbuhnya 1-2 tongkol.

2.    Jagung mutiara (flint corn)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtIzv7Rqt9cUYLyThpI44WFb-FDrx_XecsLqxYw5XQYtOnTv1TDJT1I8idcWaFgviOvW9JLj6RyqSdgNYSqZH7iirsIWXrByscMPPeFucgCTvtBZPxjGF0B4BRDZiZF4-Vmx4wI865-jQ/s200/mutiara.jpg
 





Jagung ini banyak terdapat di dunia terutama di Amerika Serikat Argentina .   sebagia digunakan untuk keperluan pakanternak . Kalau di Indonsia dimanfaatkan untuk konsumsi manusia dan ternak. Tanaman jagung mutiara dapat beradaptasi baik didaerah tropis  dan subtropis. 
            Umur tanaman jagung ini agak lama demikian juga jumalah dan tumbuhan janggel (tongkol bermacam-macam. beratnya per 1000 biji antara 100-700 gr. dan bentuknya agak bulat dan ukurannya lebih kecil dari pada biji jagung model gigi kuda , warnanya bervariasi , putih,kuning.dan juga agak merah. Permukaan biji cerah dan bersinar  dan agak keras ( horny starch) kandungan zat tepung relatif sedikit dan terletak  dibagian dalam (tengah).

3. Jagung Manis ( Sweet Corn) 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3DFhvWIWYpM3W2mCFJoN2L_xQavqGmVuSoTLYOAB6zZzsYPA1uB5nUZ2rHtVKukUTO0Lj8BGRwEsF7c5fpNfXmP_Nev_KBm-RXBbsTCYmgd6x51VMLUMRkFPtLmU3Ap02gYp_qieHUks/s200/manis.jpg
 





Jagung manis ( Z .m. saccharata )  diusahakan secara besar besaran di AmerikaSerikat dan Meksiko.  Produksi jagung manis digunakan bahan pembuatan sirup, karena mengandung zat gula yang sangat tinggi. sedangkan di Indonesia jagung manis baru mulai ditanam kurang lebih sekitar tahun 2000  dan dalam beberapa tahun terakhir ini jagung manis menjad mata dagangan ekspor ke pasar dunia. 
Ciri khas jagung manis adalah biji-biji yang masih muda bercahaya dan berwarna jernih, biji yang telah masak dn kering berkeriput ( mengerut. untuk membedakan dapat dilihat dari rambut tongkol berwarna putih .jika rambutnya berwarna merah berarti jaung biasa. Apabila ada yang berminat menanam jagung manis ini terlebih kita melihat umur tanam yang berkisar antara 60-70 hari, namun didataran tinggi mencapai 80 hari. 

4. Jagung Brondong( Pop Corn) 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQP0G6PNvDFfb-vi4jihNZm6h2PxjwW4dPMURbj41Xvc1OF5vgcnCOU3GQ8_XldZi60trZH4s_vwAplZPAghqZesifvdiBgk3wxwieM1lIBzp-m1vdUeGWFkQbpI8GwAIKDoyUcGljWN0/s200/pop.jpg
 





Jagung Berondong (Z.M everta) diusahakan secara besar-besaran di Amerika terutama Iowa, Nebrazka dan Meksiko.
Ciri-cinya  bijinya kecil-kecil seperti terdapat di Mall –Mall atau pertokoan hampir seluruh bentuk   (endosperm) merupakan bagian yang keras, serta jika dipanaskan  dapat mengembang 10-30 kali dri volume semula.

5. Jagung Pod (Pod Corn) 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxrkL7ZakZKUX_9riDAq-KgiD_NoNBavJyGLSp5FQK4LmOP08maXZzSGpW98CaPmTx1boHL-iRZEhId59I9vrnh3k3zH3PprqzRCOo-U8cZ_WGbiJSr2wBwcbSTLr7qMUUGIi63ykaKpU/s200/pod.jpg
 





Jenis Jagung Pod (Z.m.Tunicata) merupakan bentuk primitif yang dijumpai pertama kali  di Amerika Selatan, terutama di Uruguay dan Paraguay.Di Indonesia tidak ada yang mengusahakan karena jagung ini kurang menguntungkan ciri khas nya biji dan tongkolnya banyak diselubungi oleh kelobot bijiny seolah-olah tidak kelihatan.

6.  Jagung Berlilin ( Waxy Corn) 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDwnbw8zKEZd5fEA3IfY8lvMbL6Vu65qIbdm3zLZmEapa5z_LJ2XRbahZuEfVnHlq7IreVSEMRICM4LVe9Enx6_BvDCXBNJsb_otilp2JP9oQV6tFbts0pj1gei2TPpY3qS3hHLuLhibc/s200/wax.jpg
 





Jagung berlilin (Z.m Ceratina)biasa disebut jagung pulen karena kadar amilopektinnya tinggi. dan cirinya lengket apabila dimasak bijinya kecil berwarna jernih dan mengkilap seperti lilin dan dan zat patinya seperti tepung tapioka dan memiliki ekonomis tinggi sebab dapat mengganti tepung 9tapioka dan bahan pengganti sagu serta dapat dijadikan bahn pakan ternak.Asalmula jagung ini adalh dari Asia .Endosperma pada tipe jagung waxy seluruhnya terdiri dari amylopectine, sedangkan jagung biasa mengandung ± 70% amylopectine dan 30% amylose. Jagung waxy digunakan sebagai bahan perekat, selain sebagai bahan makanan.

7.  Jagung Tepung ( Flour Corn) 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicGXCo-FKmnZzZSCef2lS-OSf7Hc0vHgCLYZOSfH5WuOATIOq1FwpHE4Ffsj6d4C5FCy6rpQgxHVeRe8_1fCqdLLgIpzXXkeLm1w8l3IuJYdvHbhjRi9Fu_BKFIY-yeVihSnLJ04dWY6Y/s200/tepung.jpg
 





Jenis Jagung Tepung Flour Corn atau (Z.m amilacea) dikembang kan di Amerika Selatan  bagian Peru, Bolivia dan Colombia serta Colombia serta di Afrika. Zat pati yang terdapat dalam endosperma jagung tepung semuanya pati lunak, kecuali di bagian sisi biji yang tipis adalah pati keras.
Ciri-ciri jagung tepung adalah hampir seluruh bijinya berisi pati yang berupa tepung dan lunak, serta apabila terkena panas akan mudah pecah  panjang  tongkolnya berkisar 25- 30 cm dan barisan bijinya berkisar 8- 12 baris. jagung jenis ini cocok untuk membuat tepung maezena.

2.2 Musuh Alami Pada Tanaman Jagung
·      Laba-laba serigala dan laba-laba tutul ( Wolf Spiders And Leopard Spiders )
Famili Lycosidae, Ordo Araneae
Laba-laba serigala dan laba-laba tutul umumnya aktif pada malam hari. Laba- laba ini tidak membuat sarang, tapi berburu mangsa, sehingga disebut laba- laba pemburu. Serangga yang dilihatnya, dikejar, ditangkap dan digigit/dimakan. Laba-laba serigala dan tutul bermata tajam. Matanya delapan, tetapi ada dua yang lebih besar. Laba-laba serigala dan tutul berjalan di atas tanah mencari serangga. Juga berburu di cabang dan daunan tanaman jagung. Laba-laba ini memakan ngengat, ulat dan serangga lain. Setelah menangkap serangga, laba-laba menyuntikkan racun yang melumpuhkan korban, kemudian mengisap cairan tubuh korban. 

·      Daur hidup
Laba-laba jantan menggoyangkan bagian mulutnya (yang tampaknya seperti kaki) untuk merayu betina. Setelah perkawinan, laba-laba betina menenun kantong telur yang disambungkan ke bagian belakang tubuhnya. Kantong ini dibawa ke mana- mana, juga saat berburu. Anak laba-laba yang menetas naik ke punggung induknya, yang mampu membawa 100 anak di punggungnya. Sesudah cukup besar, mereka turun dari induknya pada saat angin berhembus,
mengangkat bagian belakang badannya, menenun sutera, dan ditiup angin ke tempat lain.

2.3 Hama Pada Tanaman Jagung
·      Penggerek Batang (Ostrinia furnacalis)
http://www.tanindo.com/images/stories/HAMA_PENGGEREK%20BATANG.jpg
 





Ciri-ciri hama :
Ø Ngengat aktif malam hari, dan menghasilkan beberapa generasi pertahun, umur imago/ngengat dewasa 7-11 hari.
Ø Telur diletakkan berwarna putih, berkelompok, satu kelompok telur beragam antara 30-50 butir, seekor ngengat betina mampu meletakkan telur 602-817 butir, umur telur 3-4 hari. Ngengat betina lebih menyukai meletakkan telur pada tanaman jagung yang tinggi dan telur di letakkan pada permukaan bagian bawah daun utamanya pada daun ke 5-9.
Ø Larva yang baru menetas berwarna putih kekuning-kuningan, makan berpindah pindah, larva muda makan pada bagian alur bunga jantan, setelah instar lanjut menggerek batang, umur larva 17-30 hari.
Ø Pupa biasanya terbentuk di dalam batang, berwarna coklat kemerah merahan, umur pupa 6-9 hari.

·      Serangan :
Ø Hama menyerang tanaman menjelang berbunga dengan menggerek dalam batang, tanda terjadi serangan yaitu adanya serbuk berwarna putih berserakan di sekitar permukaan daun dan bunga jantan patah. 
Ø Kerusakan yang ditimbulkan pada setiap bagian tanaman jagung yaitu lubang kecil pada daun, lubang gorokan pada batang, bunga jantan, atau pangkal tongkol, batang dan tassel yang mudah patah, dan tumpukan tassel yang rusak.

·      Pengendalian:
Menggunakan musuh alami, predator, parasitoid atau  Laba-laba serigala.




BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Jagung (Zea mays) merupakan salah satu komuditas utama yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat terutama di Indonesia.
Musuh alami dapat membantu penanganan hama pada tanaman jagung Dengan adanya musuh alami atau predator manusia dapat menangani hama tanpa merusak lingkungan.
                
3.2  Saran
Sebaiknya kita dapat menjaga keanekaragaman hayati tanaman jagung, karena dengan begitu dapat memamfaatkan musuh alami maka lingkungan akan terjaga.




DAFTAR PUSTAKA


Ann. Rev Entomol,34:. 1-16.Gordon, RD (1985) The Coccinellidae (Coleoptera) dari Amerika Utara Meksiko. NY Ent. Soc. J ., 93:1-912.Grafton-Cardwell, B. (1999)

"Vedalia Beetle Informasi - Juli 1999" University of California Citrus Entomologi Laboratorium di Kearney PertanianPusatDeBach, P. (1974)

Pengendalian Hayati oleh Musuh Alam. Cambridge UniversityPress, New York. 323 hlm


Tidak ada komentar:

Posting Komentar